MPOID, atau Gangguan Obsesif-Kompulsif Ponsel, adalah fenomena yang relatif baru yang mulai menarik perhatian komunitas kesehatan mental. Istilah ini mengacu pada penggunaan ponsel secara berlebihan dan kompulsif, yang sering kali merugikan kesehatan mental seseorang. Dengan meningkatnya teknologi ponsel pintar dan meningkatnya prevalensi platform media sosial, MPOID menjadi lebih umum terjadi pada individu dari segala usia.
Dampak MPOID terhadap kesehatan mental sangat signifikan dan luas jangkauannya. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan telepon berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan kesepian. Terus-menerus memeriksa feed dan notifikasi media sosial dapat menimbulkan rasa FOMO (takut ketinggalan) dan kebutuhan akan validasi terus-menerus dari orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya harga diri dan perasaan tidak mampu.
Selain itu, cahaya biru yang dipancarkan layar dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan kelelahan dan mudah tersinggung. Pemboman terus-menerus terhadap informasi dan rangsangan dari ponsel juga dapat membebani otak dan menghambat konsentrasi dan fungsi kognitif. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kesulitan dalam mengelola tugas sehari-hari.
Selain itu, MPOID juga dapat memberikan dampak negatif pada hubungan. Penggunaan telepon yang berlebihan dapat menyebabkan pengabaian interaksi pribadi dan komunikasi dengan orang yang dicintai. Hal ini dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan terputus dari orang-orang di sekitar kita, sehingga semakin memperburuk perasaan kesepian dan depresi.
Penting bagi individu untuk mengenali tanda-tanda MPOID dan mengambil langkah untuk mengatasinya sebelum menjadi masalah yang lebih serius. Menetapkan batasan dan batasan dalam penggunaan telepon, melatih kewaspadaan dan hadir pada saat itu, serta melakukan aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental, seperti berolahraga dan bersosialisasi secara langsung, dapat membantu mengurangi dampak negatif MPOID.
Terapi dan konseling juga dapat bermanfaat bagi mereka yang berjuang dengan MPOID. Terapi perilaku kognitif dapat membantu individu mengidentifikasi dan menantang pola pikir dan perilaku negatif yang terkait dengan penggunaan telepon. Selain itu, terapi berbasis kesadaran dapat membantu individu menumbuhkan kesadaran dan kehadiran dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengurangi kebutuhan akan penggunaan telepon terus-menerus sebagai pengalih perhatian.
Kesimpulannya, dampak MPOID terhadap kesehatan mental sangatlah signifikan dan tidak boleh diabaikan. Penting bagi setiap individu untuk berhati-hati dalam menggunakan ponsel dan mengambil langkah proaktif untuk mengatasi dampak negatif apa pun yang mungkin ditimbulkan terhadap kesehatan mental mereka. Dengan mengenali tanda-tanda MPOID dan mencari bantuan saat diperlukan, individu dapat memperoleh kembali kendali atas penggunaan ponselnya dan meningkatkan kesehatan mental serta kualitas hidup mereka secara keseluruhan.